Dajjal adalah bencana terbesar umat manusia di akhir zaman. Mengapa
demikian? Karena Dajjal akan datang ke dunia dengan membawa berbagai
macam fitnah dan akan menyesatkan manusia hingga benar-benar tersesat.
Dajjal sebenarnya sudah ada, namun hingga kini Allah belum mengizinkan
Dajjal untuk muncul ke hadapan kita. Namun jika sudah waktunya nanti,
Dajjal pasti akan muncul dengan membawa berbagai macam fitnah akhir
zaman.

Dikisahkan bahwa ada salah seorang lelaki sahabat Rasulullah yang pernah
melihat wujud asli dan bertemu dengan Dajal. Dalam sebuah hadits sahih
riwayat Imam Muslim diterangkan, pada suatu hari setelah shalat
berjama'ah Rasulullah menahan para sahabat dan berkata:
"Demi Allah sesungguhnya aku mengumpulkan kalian bukanlah untuk suatu
kabar gembira atau kabar buruk akan tetapi aku mengumpulkan kalian
karena Tamim ad Dari yang dahulunya seorang laki-laki pemeluk agama
Nasranai kini telah memeluk islam dan membaiatku. Ia telah berkata
kepadaku dengan suatu perkataan yang pernah aku katakan kepada kalian
tentang Masihid Dajjal."
Lalu beliau menceritakan pengalaman Tamim Dari tersbut:
"Ia mengisahkan perjalanannya kepadaku bahwa ia berlayar dengan sebuah
kapal laut bersama 30 orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam.
Kemudian mereka terombang-ambing oleh ombak (badai) selama satu bulan.
Hingga mereka terdampar di sebuah pulau ditengah laut didaerah tempat
terbenamnya matahari, Lalu mereka duduk (istirahat) di suatu tempat yang
terletak sangat dekat dengan kapal.
Setelah itu mereka masuk kedalam pulau tersebut lalu mereka bertemu
dengan seekor binatang yang berbulu lebat sehingga mereka tidak dapat
memperkirakan mana ekornya dan mana kepalanya karena tertutup oleh
bulunya yang terlalu banyak.
Mereka berkata, "Celaka, dari jenis apakah kamu ini?". Ia menjawab,
"Saya adalah al Jassasah". Mereka bertanya, "Apakah al Jassasah itu?"
(tanpa menjawab) ia berkata, "Wahai orang-orang pergilah kalian kepada
seorang laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin
mendengarkan berita-berita dari kalian!"
Tamim ad Dari berkata, "Ketika ia telah menjelaskan kepada kami tentang
laki-laki itu, kami pun terkejut karena kami mengira bahwa ia adalah
setan. Lalu kami segera berangkat sehingga kami memasuki biara tersebut,
di sana terdapat seorang manusia yang paling besar (yang pernah kami
lihat) dalam keadaan terikat sangat kuat. Kedua tangannya terikat ke
pundaknya serta antara dua lutut dan kedua mata kakinya terbelenggu
dengan besi."
Kami berkata, "Celaka, siapakah kamu ini?" ia menjawab, "Takdir telah
menentukan bahwa kalian akan menyampaikan kabar-kabar kepadaku, maka
kabarkanlah kepadaku siapakah kalian ini?" Mereka menjawab, "Kami adalah
orang-orang Arab yang berlayar dengan sebuah kapal, tiba-tiba kami
menghadapi sebuah laut yang berguncang lalu kami terombang-ambing di
tengah laut selama satu bulan dan teradamparlah kami di pulau ini. Lalu
kami duduk di tempat yang terdekat dengan kapal kemudian kami masuk
pulau ini maka kami bertemu dengan seekor binatang yang sangat banyak
bulunya yang tidak dapat diperkirakan mana ekor dan mana kepalanya
karena banyak bulunya. Maka kami berkata, "Celaka, apakah kamu ini?" ia
menjawab, "Aku adalah al jassasah." (Tanpa menjawab) ia berkata,
"Pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu.
Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita yang kalian
bawa! Lalu kami segera menuju tempat kamu ini dan kami terkejut
bercampur takut karena mengira bahwa kamu ini adalah setan."
Ia (laki-laki besar yang terikat itu) berkata, "Beritakanlah kepada saya
tentang pohon-pohon korma yang ada didaerah Baisan?" Kami berkata, "Apa
yang ingin kamu ketahui tentangnya?" Ia berkata, "Saya menanyakan pakah
pohon-pohon korma itu berbuah?" Kami menjawab, "Ya." Ia berkata,
"Adapun pohon-pohon korma itu maka ia (sebentar lagi) hampir saja tidak
akan berbuah lagi."
Kemudian ia berkata lagi, "Beritakanlah kepadaku tentang danau Tiberia."
Mereka berkata, "Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?" Ia bertanya,
"Apakah ia tetap berair?" kami menjawab, "Ya." Ia berkata, "Adapun
airnya, maka ia (sebentar lagi) hampir saja akan habis."
Kemudian ia berkata lagi, "Beritakanlah kepada saya tentang mata air
Zugar." Mereka menjawab, "Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?" Ia
bertanya, "Apakah di sana masih ada air dan penduduk di sana masih
bertani dengan menggunakan air dari mata air Zugar itu?" Kami menjawab,
"Benar, ia berair banyak dan penduduknya bertani dari mata air itu."
Lalu ia berkata lagi, "Beritakanlah kepadaku tentang nabi yang ummi, apa
sajakah yang sudah ia perbuat?" Mereka menjawab, "Dia telah keluar dari
Mekah menuju Madinah." Lalu ia bertanya, "Apakah ia diperangi oleh
orang-orang Arab?" kami menjawab, "Ya." Ia bertanya, "Apakah yang ia
lakukan terhadap mereka?" Maka kami memberitahukan kepadanya bahwa ia
(Nabi) itu telah menundukkan orang-orang Arab yang bersama dengannya dan
mereka menaatinya.
Lalu ia berkata, "Apakah itu semua telah terjadi?" kami menjawab, "Ya."
Ia berkata, "Sesungguhnya adalah lebih baik bagi mereka untuk menaatinya
dan sungguh aku akan mengatakan kepada kalian tentang diriku. Aku
adalah Masihid Dajjal dan sesungguhnya aku hampir saja diizinkan untuk
keluar. Maka aku akan keluar dan berjalan di muka bumi dan tidak ada
satu pun kampung (negeri) kecuali aku memasukinya dalam waktu 40 malam
selain Mekah dan Thaibah, kedua negeri itu terlarang bagiku. Setiap kali
aku ingin memasuki salah satu dari negeri itu maka aku dihadang oleh
malaikat yang ditangannya ada pedang berkilau dan sangat tajam untuk
menghambatku dari kedua negeri tersebut. Dan disetiap celahnya terdapat
malaikat yang menjaganya." [HR. Muslim]
Hadits diatas memberi beberapa petunjuk yakni:
- Dajjal tinggal disebuah pulau
- Dan letak pulau tersebut berjarak 30 hari perjalanan dengan berlayar dari Syria
Selain itu, kita juga dapat mengetahui bahwa Dajjal sudah ada sejak
zaman Rasulullah, namun Allah belum mengizinkannya untuk keluar. Ia akan
keluar jika Allah telah mengizinkan dan akan dibunuh oleh nabi Isa A.S.
Wallahu'alam.
0 comments:
Post a Comment